News Update :

Makananlah Yang Halal Lagi Baik

Rabu, 21 Maret 2012

[caption id="" align="alignright" width="320" caption="Makanlah Yang Halal Lagi Yang Baik"]Makanlah Yang Halal Lagi Yang Baik[/caption]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(QS.Al Baqarah 168)

Dalam ayat yang agung ini Allah Subhanahuwata’ala menunjukkan bahwa Dial ah Sang Pemberi Rizki bagi seluruh makhluk-Nya.Ini adalah satu anugerah dan perintah bagi seluruh manusia baik muslim maupun kafir,yaitu Allah Subhanahuwata’ala menganugerahkan seluruh dari rizki yang ada di bumi dan Allah Subhanahuwata’ala memerintahkan untuk memakan yang halal lagi baik darinnya.

Yang perlu kita ketahui disini adalah,makanan dikatakan halal mencakup dalam dua keadaan:
Yang Pertama:Halal dari sisi dzatnya,yaitu yang tidak ada Nash dari Al Qur’an dan Hadits yang mengharamkannya,sehingga hukumnya kembali kehukum asal sesuatu yang halal.Sebagai contohnya bisa kita lihat Nash yang mengharamkan sesuatu ,friman Allah Subhanahuwata’ala:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ


”Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.”(QS.Al Baqarah:173)

Masih banyak lagi dalil dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang secara langsung ataupun tidak langsung mengharamkan sesuatu,yang tentunya ini membutuhkan pembahasan bab tersendiri.

Yang Kedua:Halal dari sisi cara memperolehnya,yaitu tidak dengan cara cara yang diharamkan Syariat.Misalakan dengan cara mencuri,merampas,atau dengan muamalah yang mengandung unsur haram seperti riba,tipu muslihat dan sebagainya.

Adapun Makna (baik) dalam ayat ini adalah bukan sesuatu yang menjijikkan,mengandung penyakit seperti bangkai,darah,daging babi,tikus dan sebagainya dari sesuatu yang menjijikkan secara umum kebiasaan manusia.
Selanjutnya Allah Subhanahuwata’ala berfirman (yang artinya)”Janganlah kamu ikuti jalan-jalan Syaithan,karena sesungguhny syaithan itu adalah musuh nyata bagimu” Berkata Qotada Rahimahullah bahwa seluruh kemaksiatan kepada Allah Subhanahuwata’ala itulah jalan-jalan Syaithan.(1)

Keseluruhan maksiat yang meliputi kekufuran,kefasikan,kedzoliman termasuk memakan makanan yang haram itu juga termasuk jalan-jalan syaithan.Syaithan adalah musuh yang jelas bagi kita,tidaklah yang dia inginkan dari kita kecuali terjerumusnya kita kedalam lembah kemaksiatan berlumuran dosa sehingga kelak menjadi temannya di neraka jahanam,Wal ‘iyaadzubillah.Oleh karena itu harus ada antara kita dan syaitah permusuhan dan kebencian selama-lamanya.
Pelajaran yang sangat penting dari ayat yang agaung ini adalah bila kita senantiasa menjaga perut kita dari makanan yang haram maka itu salah satu sebab terkabulnya do’a,begitu pula sebaliknya daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih berhak untuk membakarnya.
Sebagaimana dalam riwayat ini.
“Dari Ibnu Abbas Radhiallahuanhu berkata:”ketika ayat ini dibacakan disis Nabi Sallallahulaihiwassalam (“Hai sekalian manusia,makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi”),maka tiba-tiba Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiallahuanhu berdiri dan berkata:”Wahai Rasulullah.tolong do’akan kepada Allah Subhanahuwata’ala agar Dia menjadikan aku orang yang terkabulkan doanya”,Maka Rasulullah bersabda:”Wahai Sa’ad baguskan tempat makananmu,maka kamu termasuk orang yang terkabulkan doanya.Demi Dzat yang jiwak Muhammad berada ditangan-Nya,sesungguhnya seseorang memasukkan sesuap dari makanan haram kelambungnya,maka tidak akan diterima darinya selama empat puluh hari,dan siapapun yang dagingnya tumbuh dari sesuatu yang buruk (haram) dan riba maka neraka lebih berhak terhadapnya.”(2)

Dan perhatikan juga Sabda Rasulullah Sallallhualaihiwassalam berikut ini:

“Dari Abu Hurairah berkata,Rasulullah Sallallhualaihiwassalam bersbda:”Wahai manusia sesungguhnya Allah Subhanahuwata’ala Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.Dan sesnungguhny Allah Subhanahuwata’ala memerintahkan kaum mukminin dengan apa yang Allah memerintahkan para Rasul,dan berkata:”Wahai Rasul,makanlah oleh kalian sesuatu yang baik sesungguhnya Aku maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.Dan berkata:”Wahai orang-orang yang beriman,makanlah dari sesuatu yang baik dari apa yang kami rizkikan kepadamu.Kemudian beliau menceritakan seorang yang sedang safar panjang (perjalanan jauh) dengan rambutnya berdebu mengangkat tangannya kelangit dan berdo’a:”Wahai Rabbku…Wahai Rabbku…”Sedangkan makanannya haram.minumannya haram,pakaiannya haram,dan dikenyangkan dengan sesuatu yang haram,bagaimana do’anya akan di kabulkan?”

Dalam hadits ini Rasulullah Sallallhualaihiwassalam menyebutkan keadaan seseorang yang sebenarnya dalam kondisi yang mudah dikabulkannya do’a,yaitu dalam keadaan safar ditambah lagi keadaan yang memprihatinkan,dengan mengangkat tangannya memohon dengan penuh harapan.Tetapi hanya karena dia memnuhi lambungnya dengan makanan yang haram,akhirnya menyebabkab do’anya tidak dikabulkan.Wal’iyaaudzubillah ,kita berlindung dari kondisi yang demikian.Mudah-mudahan Allah Subhanahuwata’ala menunjukkan kita dan anak cucu kita segala sesuatau yang dihalalkan dan diharamkan Allah Subhanahuwata’ala dan memudahakan kita semua untuk mencari rizki yang halal dan barokah,dan menjaga kita serta dijauhkan dari sesuatu yang haram.Allahul musta’an.

Oleh Al Ustadz Abu Usamah Yahya al-Hijazy
Disalin SalafiyunPress.WordPress.com dari Majalah Bisnis Muslim edisi 01/1433/2012
____________________________________________________________________

Catatan Kaki:
(1).Tafsir Ibnu Katsir
(2).Tafsir Ibnu Katsir
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Salafiyunpress 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.