News Update :

Amar Maruf Nahi Munkar Simbol Keimanan dan Kepedulian Umat

Kamis, 15 Maret 2012

         


                 Perjalanan suatu umat seringkali tidak selalu dalam satu keadaan.Pasang surutnya iman,berat ringannya rintangan,besar kecilnya godaan sangat berpengaruh bagi  eksitensi mereka dalam kehidupan.Terkadang ia mampu berada diatas kebaikan dan terkadang pula terseok-seok diempaskan oleh badai kemungkaran.Maga Suci Allah dengan Segala Hikmahnya.Yang telah membimbing para hamba untuk saling menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran,serta menjadikannya amalan mulia dalam semua syariat (agama) yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul-Nya.Bahkan karenanya Allah Subhanahuwata’ala menurunkan kitab suci dan mengutus para Rasul dimuka bumi.Demikianlah penuturan,Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah dalam kitab al-Istiqomah (2/198)


Dalam istilah agama,amalan menyeru kebaikan dan mencegah dari kemungkaran disebut dengan al-amru bil mar’uf wan nahyu ‘anil munkar.

-al-amru:menyeru/memerintah

-bil mar;uf:dengan(kepada) kebaikan

-wan nahyu:dan mencegah/melarang

-‘anil munkar:dari kemungkaran

Istilah itu pun kemudian lebih dikenal dimasyarakat kita dengan sebutan amar mar’uf nahi mungkar.

Para pembaca yang mulia ,amar maruf adalah symbol keimanan dan kepedulian suatu umat.Keberadaannya pada suatu umat laksana tonggak bagi kehidupan mereka.Ketika amar mar’uf nahi munkar itu roboh,akan roboh pula tatanan kehidupan mereka dan berakhir dengan kebinasaan.Allah Subhanahuwata’ala berfirman;

لُعِنَ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ مِنۢ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُ ۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ‌ۚ ذَٲلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّڪَانُواْ يَعۡتَدُونَ (٧٨) ڪَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنڪَرٍ۬ فَعَلُوهُ‌ۚ لَبِئۡسَ مَا ڪَانُواْ يَفۡعَلُونَ (٧٩



                “Telah dilaknat orang-orang kafir dab Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam,hal itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.Mereka satu sama lain (selalu) tidak saling mencegah dari kemungkaran yang mereka perbuat.Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat.”(QS.al-Maidah:78-79)

لَوْلا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالأحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الإثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
                “Mengapa orang orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka tidak mencegah mereka perkataan bohong dan memakan yang haram?Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka kerjakan itu.”(QS.al-Maidah:63)



                Sebaliknya ketika tonggak amar maruf nahi munkar pada suatu umat itu tegak,akan tegak pula tatanan kehidupan mereka dan berakhir dengan keberuntungan.Dengan sebab itulah Allah Subhanahuwata’ala menyematkan gelar “sebaik-baik umat” kepada umat Islam yang dipelopori oleh Rasulullah Salallahualaihiwassalam dan para sahabatnya,sebagaimana dalam firman-Nya;

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ



                “Kalian adalah umat yang paling baik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang mar’uf dan mencegah dari yang mungkar,dan beriman kepada Allah.Sekiranya Ahli Kitab beriman,tentu itu lrbih baik bagi mereka,di antara mereka ada yang beriman dan kebanykan mereka adalah orang-orang fasik.”(QS.Ali Imran:110)

                Dengan sebab itu pula,terbedakanlah antara kehidupan orang-orang yang beriman dengan kehidupan orang-orang munafik.Allah Subhanahuwata’ala memuji kehidupan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam firman-Nya;

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ



                “Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan,sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain.Mereka menyeru (mengerjakan) yang mar’uf dan mencegah dari yang mungkar,mendirikan sholat,menunaikan zakat serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya.Merka itu akan diberi rahmat oleh Allah,sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS.at-Taubah:71)

                Allah Subhanahuwata’ala  pun mencela kehidupan orang-orang munafik,sebagaimana dalam firmannya;

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ



                “Orang-orang munafik lelaki dan perempuan,sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama.Mereka menyeru membuat yang mungkar dan mencegah berbuat yang mar’uf,serta menggegamkan tangannya (berbuat kikir).Mereka telah lupa kepada Allah.Maka Allah melupakan mereka.Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”(QS.at-taubah:67)

Oleh Al Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi

-Disalin oleh SALAFIYUNPRESS.wordpress.com dari Majalah Asy-Syariah  hal.5-6 no.70/VI/1432/2010-

   

Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Salafiyunpress 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.